Hyrule Warriors: Age of Imprisonment – Reverent, But Redundant
Review penuh: penuh rasa hormat pada lore Zelda, namun terasa berulang
Hyrule Warriors: Age of Imprisonment kembali membawa pemain ke dunia Hyrule dengan skala perang besar ala musou, penuh ratusan musuh dan aksi cepat. Namun meski game ini sangat menghormati warisan The Legend of Zelda, banyak pemain dan kritikus sepakat: game ini terasa reverent (penuh penghormatan), tetapi juga redundant (berulang dan kurang segar).
Artikel ini membahas kelebihan, kekurangan, dan layak tidaknya game ini dimainkan, terutama untuk penggemar Zelda dan pecinta genre musou.
🔥 Plot dan Nuansa: Hyrule yang Diorasi Ulang dengan Cinta
Salah satu nilai plus terbesar dari Age of Imprisonment adalah bagaimana game ini benar-benar menghargai lore Zelda. Cerita yang dibangun di era konflik kuno terasa epik dan penuh detail yang menghubungkan timeline Breath of the Wild hingga Tears of the Kingdom.
- Cutscene digarap dengan serius
- Dialog terasa autentik
- Banyak referensi untuk penggemar lama
Bagi pemain yang menyukai dunia Zelda, game ini terasa seperti surat cinta yang dirangkai oleh pengembang.
⚔️ Gameplay: Seru, Intens, Tapi Mulai Melelahkan
Gameplay-nya tetap mengusung formula musou klasik:
hadapi ratusan musuh, rebut pos, habiskan boss besar, lanjut ke area berikutnya.
Sayangnya, seperti beberapa seri musou lainnya, pola ini cepat terasa berulang:
- Misinya mirip satu sama lain
- Variasi serangan antar karakter tidak terlalu signifikan
- Beberapa stage terasa lebih panjang dari yang seharusnya
Walaupun efek visual dan kemampuan karakter keren, repetisi jadi masalah utama. Game ini bisa membuat pemain bertahan berjam-jam jika mereka memang fans berat musou, tapi bagi pemain casual mungkin cepat merasa jenuh.
🎭 Karakter & Animasi: Kaya, Tapi Tidak Didorong Secara Maksimal
Karakter-karakter favorit kembali hadir, lengkap dengan kemampuan khas masing-masing mulai dari Link, Zelda, Impa, hingga prajurit Hyrule klasik.
Namun meski roster cukup luas, variasi gameplay antar karakter tidak sepenuhnya segar seperti yang diharapkan. Ada banyak overlap pola permainan, membuat pergantian karakter tidak memberi gebrakan besar.
Animasi cutscene-nya bagus, tapi animasi dalam game cenderung reuse, mengikuti formula Warriors pada umumnya.
🌄 Visual & Dunia: Cantik Tapi Familiar
Game ini memang terlihat cantik, dengan:
- model karakter yang detail,
- efek partikel serangan yang keren,
- serta palet warna yang mirip BOTW.
Namun, dunia yang ditampilkan bukan sesuatu yang benar-benar baru. Banyak area adalah remix atau revisi dari lokasi yang sudah familiar.
Untuk pemain yang menginginkan eksplorasi baru ala Zelda, mungkin akan sedikit kecewa.
🎧 Audio & Musik: Salah Satu Aspek Terkuat
Bagian ini menjadi highlight:
- Musik remix sounding epik
- Efek suara pedang, spell, dan monster sangat memuaskan
- Voice acting konsisten dan menghidupkan cerita
Meski gameplay terasa repetitif, soundtrack mampu membuat setiap pertempuran tetap terasa besar dan penting.
⭐ Kelebihan Hyrule Warriors: Age of Imprisonment
- Menghormati lore Zelda dengan sangat apik
- Cutscene berkualitas tinggi
- Musik dan sound design luar biasa
- Skala pertempuran besar dan memuaskan
- Cocok untuk fans musou hardcore
❗ Kekurangan Utama
- Repetisi gameplay cukup tinggi
- Variasi karakter kurang menonjol
- Level design dan misi cenderung mirip-mirip
- Tidak menawarkan banyak inovasi dari formula musou sebelumnya
🎯 Kesimpulan: Reverent, But Redundant
Hyrule Warriors: Age of Imprisonment adalah game yang dengan hormat merayakan dunia Zelda, tetapi tidak berusaha keluar dari pola musou yang itu-itu saja.
Game ini cocok untuk:
✔ Fans Zelda yang ingin memahami cerita lebih dalam
✔ Pemain musou yang menyukai combat masif
✔ Mereka yang menikmati grinding, combo panjang, dan aksi nonstop
Namun untuk pemain yang menginginkan:
✘ eksplorasi,
✘ gameplay bervariasi,
✘ atau inovasi signifikan,
game ini bisa terasa redundant.







































































































